FITK UIN Walisongo Gembleng 562 Mahasiswa PPG Jadi Guru Profesional

FGD Penyamaan Persepsi Guru Pamong dan DPL PPG Madrasah di Hotel New Puri Garden Semarang yang disampaikan Dekan FITK UIN Walisongo, Kamis (31/10/2019). ( foto dok)

SIGIJATENG.ID, Semarang – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang di tahun 2019 mendapatkan amanah kembali dari Kemenag RI melalui direktorat GTK dan direktorat PAIS untuk menggodok guru Madrasah dan PAIS agar menjadi guru profesional melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Dekan FITK, Dr Hj Lift Anis Ma’shumah M.Ag menegaskan bahwa tujuan utama PPG adalah supaya guru lebih profesional dan supaya mengajarnya lebih berkualitas. Demikian disampaikan saat membuka FGD Penyamaan Persepsi Guru Pamong dan DPL PPG Madrasah di Hotel New Puri Garden Semarang, Kamis (31/10/2019).

Menurut Lift, keberadaan guru pamong PPL memiliki peran penting dalam ikut membentuk mahasiswa PPG menjadi guru profesional. Karena melalui kegiatan PPL, kompetensi guru (utamanya kompetensi profesional dan pedagogik) lebih terasah. Oleh karena itu, Lift berharap bahwa melalui kegiatan PPL mahasiswa PPG menjadikan guru pamong sebagai “good model” bagi mahasiswa PPG. 
“PPL akan banyak pengalaman berharga (lesson learn) yg telah diperoleh mahasiswa PPG,” tukasnya.

Menurut Lift Anis, PPL merupakan gerbang bagi UKIN (uji kinerja) sehingga guru pamong dan DPL diharapkan bisa memastikan dan menjamin kualitas mengajar mahasiswa PPG. 
“Jika dalam PPL dipastikan mengajarnya berkualitas, insyaallah saat mengikuti UKIN peserta PPG akan tampil sebagaimana yang ditampilkan saat PPL,” ujar dekan perempuan pertama di FITK ini.

Lift yang juga doktor pendidikan menyampaikan ucapan terimakasih atas peran serta dan kerjasama yg baik dalam kebersamaan mewujudkan guru profesional sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang.
“Guru dikatakan profesional apabila  punya kualifikasi akademik, punya kompetensi dan lulus sertifikasi,” tegasnya.

Harapan penyelengara, tingkat kelulusan PPG 2019 di LPTK UIN Walisongo juga sangat tinggi dari sebelumnya. Dimana 2018 dari 613 peserta yang tidak lulus sejumlah 98 org. Jadi yang lulus hanya 515. Bagi yang tidak lulus saat ini sedang mengikuti program induksi pada LPTK yang ditunjuk oleh Kemenag (UIN Malang, UIN Yogyakarta dan UIN Makasar).

Tahun 2019 ini LPTK UIN Walisongo mengelola mahasiswa PPG sejumlah 562 guru, terdiri dari 442 org PPG Madrasah dan 120 PPG PAIS. (Mushonifin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini