Festival Film Jawa Tengah 2019 Usung Tema ‘ndelok Jateng Gayeng,’ Ini Maksudnya

Suasana Workshop Film “artikulasi fiksi dan fakta dalam sinema” di Impala Space, Sabtu-Minggu (28-29/9/2019). (Foto Titis/sigijateng.id)

SIGIJATENG.ID, Semarang-Festival Film Jawa Tengah 2019 “ndelok Jateng Gayeng” merupakan salah satu rangkaian festival yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Yayasan Anantaka dan Sineroom.

Beberapa rangkaian perlombaan lain sebelumnya adalah Festival Sastra Jawa Tengah 2019, Festival Tari Jawa Tengah 2019, dan yang akan digelar kembali pada bulan Oktober ini adalah Festival Teater Jawa Tengah 2019. Keempat perlombaan memiliki tema masing-masing yang menjadi ciri khas.

“Jateng punya kekayaan potensi alam dan karakter budaya yang beragam. Banyak cara yang bisa digunakan untuk menggambarkan kekayaan dan keberagaman tersebut. Salah satunya melalui media film,” ungkap Anton Sudibyo selaku Direktur Eksekutif Yayasan Anantaka, Selasa (15/10/2019).

Ia mengatakan, hampir semua rangkaian perlombaan didahului adanya workshop pembekalan mengenai materi terkait masing-masing jenis lomba. Seperti workshop sastra, workshop teater, termasuk workhsop film.

“Tanggal 28-29 (September 2019) kemaren sudah terlaksana workshopnya. Temanya ‘artikulasi fiksi dan fakta dalam sinema’. Meskipun bersifat umum, siapa saja bisa mengikuti, tapi diharapkan workshop produksi film ilmunya bisa sekaligus diterapkan untuk mengikuti ajang festival,” ujarnya.

Workshop produksi film yang digelar di Impala Space tersebut menghadirkan beberapa narasumber, yakni Nurman Hakim, selaku pegiat film fiksi (sutradara), dan Yudha Kurniawan selaku pegiat film dokumenter (sutradara). Di mana diikuti oleh 30 peserta sesuai dengan batas kuota yang disediakan oleh pihak penyelenggara.

“Setelah pelaksanaan workshop kemaren, pendaftaran mulai dibuka hingga 31 Oktober 2019. Dengan cara mengirimkan karyanya. Untuk syarat dan ketentuan masih sama, bisa dibuka di web yang kami cantumkan di pamflet ig @anataka.ct,” tuturnya.

Sementara itu, mengenai tema yang diambil sendiri Anton mengatakan bahwa penyelenggara sepakat jika ‘ndelok Jateng Gayeng’ merupakan wujud ajakan para pegiat film Jawa Tengah untuk mengartikulasikan gagasan, pandangan, visi, ingatan-ingatan kolektif mereka tentang Jawa Tengah ke dalam media film pendek.

“Untuk total hadiah, ada Rp 75 juta dalam dua kategori. Kategori pertama film fiksi pendek dan kategori kedua film dokumenter pendek,” pungkasnya. (Titis)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini