Parlemen Modern; Dewan Harus Terbuka dan Melek Teknologi Informasi

Forum Diskusi dengan tema ‘Parlemen Modern’ yang digelar Fraksi Partai Golkar di ruang rapat fraksi, Rabu (18/9/2019). Forum diskuasi dihadiri anggota fraksi, media massa, akademisi, dan tokoh masyarakat. (foto sigijateng/id)

SIGIJATENG.ID, Semarang – Fraksi Partai Golkar DPRD Jateng menggelar Forum Diskusi dengan tema ‘Parlemen Modern’ di ruang rapat fraksi di Gedung Berlian lantai 5 Jalan Pahlawan Semarang, Rabu (18/9/2019). Hadir sebagai nara sumber, Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono, Dr Nur Hidayat Sardini (Sekretaris Program Doktor Ilmu Sosial Undip Semarang), Agus Widyatmo akrab disapo Awo (wartawan senior) dan  Firdaus Adinegoro alias Gandos (unsur masyarakat / kuliner Semarang).

Diskusi dimoderatori oleh Ketua Fraksi Partai Golkar Muhammad Sholeh. Hadir sejumlah angota fraksi hadir diantaranya Masfui Masduki, Soenarna, Samsul Bahri, Bondan S. Bomo Aji, Imam Teguh Purnomo, Siti Ambar Fatonah, dan Padmasari Mestikajati, dan sejumlah jurnalis. Hadir juga Kabag Humas Setwan Jateng Sarwendro.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jateng Muhmmad Sholeh didampingi Kabag Humas Setwan Jateng Sarwendro saat memberikan keterangan wartawan. ( foto sigijateng.id)

Ketua Fraksi Golkar DPRD Jateng Mohammad Sholeh mengatakan, Fraksi Partai Golkar akan rutin menggelar kegiatan forum diskusi, dengan tema berbeda serta nara sumber yang kompeten dengan tema yang diangkat. Kegiatan ini digelar sebagai upaya Fraksi Partai Golkar mencari solusi-solusi atas persoalan-persoalan yang sedang muncul di masyarakat. “Kita akan berusaha mengusung tema-tema yang lagi menjadi perhatian banyak orang. Kita akan berusaha menghadirkan solusi-solusi yang dibutuhkan,” kata Muhammad Soleh.

Untuk diskusi perdana ini, tambah Muhammad Soleh, pihaknya memilih tema Parlemen Modern, karena Parlemen Modern tidak terlepas dari pembangunan sistem teknologi informasi. Majunya tehnologi informasi menuntut anggota dewan untuk memanfaatkannya. Dengan adanya sistem teknologi informasi yang baik itu, dan jika bisa dilakukan akan bisa memudahkan kinerja dewan dan juga bisa melakukan efisiensi anggaran. Masyarakat juga bisa dengan mudah mengakses hal-hal yang sudah dilakukan dan dihasilkan dewan. Dewan harus bersahabat dengan media massa ataupun media sosial.

“Seperti kita lihat selama ini, kinerja DPRD tidak lepas dari sejumlah berkas dengan banyak kertas. Sebagai contoh, jika produk hukum bisa masuk dalam aplikasi, maka masyarakat bisa mudah mengaksesnya. Termasuk, produk online seperti eWadul Dewan, jika bisa dibuat aplikasi maka mudah didownload dan diakses masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang perlu kita pikirkan agar Parlemen Modern bisa dilanjutkan terus,” kata Sholeh.

Sementara, Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono mengatakan, Parlemen Modern merupakan hal yang sudah dilakukan oleh DPRD Jateng pada periode lalu. Bahkan saat itu, yang menginisiasi Parlemen Modern juga Fraksi Partai Golkar pada awal periode 2014-2019. Upaya DPRD Jateng agar bisa menjadi Parlemen Modern juga sudah dilakukan, namun demikian sejauh ini masih banyak hal yang dilakukan.

“Untuk mendukung upaya parlemen modern, Sekretariat DPRD Jateng sudah memanfaatkan teknologi informasi. Diantaranya media siber, media sosial, dan beberapa aplikasi seperti eLibrary, eAspirasi, dan eWadul Dewan. Meskipun belum sesuai harapan. Perlu pembenahan agar menarik,” kata Ferry.

Disisi lain, tambah Ferry, dalam mewujurkan parlemen modern itu, semua dewan juga ikut memanfaatkan teknologi informasi. Dewan harus melek teknologi informasi. Hal itu bisa dilakukan dengan merubah mindset sehingga seluruh anggota dewan bisa meningkatkan kesadarannya. “Saat ini media sosial pengaruhnya sangat luar biasa. Parlemen Modern itu, anggota dewan juga harus bisa mengunakan media sosial itu,” tambahnya.  

Sedang pengamat Politik Undip Semarang Hidayat Sardini menjelaskan Parlemen Modern tidak hanya soal pemanfaatan teknologi informasi tapi juga butuh ide atau gagasan-gagasan baru. Oleh karena itu, dengan hadirnya ‘wajah-wajah’ baru di Fraksi Golkar DPRD Jateng ini diharapkan menambah gagasan baru mewujudkan Parlemen Modern di DPRD Jateng.

“Saya pikir setiap anggota dewan butuh staf ahli untuk menunjang Parlemen Modern tersebut. Disamping itu, setiap anggota dewan harus bisa mendekati wartawan dan peka dengan isu-isu publik yang muncul. Dewan jangan alergi dengan wartawan. Kalau perlu setiap dewan punya tim media sendiri-sendiri,” kata Sekretaris Program Doktor Ilmu Sosial Undip Semarang.

Sedangkan pembicara Firdaus Adinegoro alias Gandos mengatakan, Parlemen Modern adalah dewan bisa terbuka, sehingga masyarakat bisa melihat dan mengetahui dengan mudah semua aktifitas yang sudah dilakukan dewan. Dan yang terpenting masyarakat bisa berkomunikasi dua arah dengan dewan, baik secara langsung, atau lewat media sosial. “Saya belum melihat, media sosial anggota dewan dikemas menjadi sarana komunikasi dua arah. Sejauh ini hanya satu arah. Masyarakat itu ingin berkomunikasi dua arah dengan wakilnya yakni anggota dewan, meski melalui media sosial,” ucapnya. (Advertorial)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini