SIGIJATENG.ID, Purbalingga – Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) terus melakukan deklarasi di berbagai kota di Jawa Tengah. Minggu (10/3/2019), pendukung pasangan capres Jokowi-Ma’ruf Amin ini melakukan deklarasi di Kabupaten Purbalingga.
Kabupaten ini tercatat menjadi daerah ke 18 di Jawa Tengah yang melakukan deklarasi JKSN. Deklarasi tersebut juga dihadiri oleh Plt. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Bahkan, dia memberikan orasi kebangsaan. Orasi dilakukan bukan atas nama seorang bupati, melainkan sebagai kaum nahdliyin yang selalu patuh pada ulama dan kyai.
Ketua JKSN Jateng KH Agus Sofwan Hadi mengatakan, Kabupaten Purbalingga merupakan tempat ke-10 yang menjadi tempat deklarasi di Jateng. Total sudah ada 18 kabupaten/kota yang tergabung dan mendeklarasikan diri di JKSN.
“Ini memang deklarasi ke-10. Tapi totalnya sudah ada 18 daerah yang tergabung di JKSN. Kaena ada beberapa kabupaten dan kota yang melakukan deklarasi secara bersamaan. Seperti Kabupaten Magelang dan Kota Magelang, lalu deklarasi di Solo Raya yang diikuti oleh 7 kabupaten,” katanya.
Agus mengatakan, antusiasme masyarakat Purbalingga sangat luar biasa. Terlihat, tokoh agama bersama ribuan kaum nahdliyin hadir memenuhi GOR Mahesa Jenar Purbalingga yang menjadi tempat deklarasi.
Sementara, Dyah Hayuning Pratiwi, dalam orasinya mengatakan satu-satunya pasangan capres yang jelas-jelas dari kalangan nahdliyin adalah paslon 01. Pasalnya, cawapresnya adalah KH Ma’ruf Amin yang notabene mantan Ketua PBNU sekaligus Ketua MUI Pusat.
Dia berharap agar seluruh peserta deklarasi dapat mendukung penuh paslon Jokowi-Amin dengan cara menyosialisasikannya kepada orang terdekat. Sebab, waktu pencoblosan sudah tidak lama lagi, yakni tinggal 38 hari.
“Harapannya ke depan, dalam waktu yang tidak lama lagi yakni 38 hari lagi, JKSN Kabupaten Purbalingga mampu bersatu memenangkan Jokowi-Amin,” ujar Dyah.
Di era sekarang ini, kata Dyah, masyarakat butuh sosok pimpinan yang memiliki kepedulian terhadap rakyat. “Kita butuh sosok pimpinan yang mendengarkan aspirasi rakyat. Kita butuh sosok pimpinan yang bersih, yang merakyat, yang sederhana,” tegasnya. (rizal)
100 142