Coffea Institute Bakal Berdiri Di Patean Kendal, Ini Alasannya

Seluruh petani, komunitas dan pegiat usaha kopi di Kendal sepakat dan penuh semangat siapkan grand desain Coffea Institute Kendal di Srendeng Patean.

SIGIJATENG.ID, KENDAL – Gayung bersambut, paska digelar event Festival Kopi Liberika 2019 yang baru kali pertama dilaksanakan oleh sejumlah pegiat, komunitas dan pelaku usaha kopi beberapa hari lalu. Kini mereka mulai bergerak dan melangkahkan kaki berencana bakal mendirikan Coffea Institute Kendal.

Penggagas ide Coffea Institute Kendal, Yustinus Sunyoto mengatakan keberadaannya nanti sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas kopi sesuai standar baik skala nasional maupun international. Selain itu, Coffea Institute menjadi wadah untuk menyatukan pemahaman para petani, pegiat komunitas dan pelaku bisnis usaha kopi.

“Jadi Coffea Institute akan sangat manfaatnya bagi mereka baik para petaninya, pelaku usaha, riset, uji laboratorium dan sebagainya. Mulai bagaimana proses tanam yang baik, proses panen, pengolahan, hingga ke pemasaran baik di tingkat lokal, nasional hingga international,” kata dia yang juga sebagai pelaku bisnis usaha kopi Indonesia ini, Senin (12/11).

Sebagai langkah awal yang akan dilakukan, dirinya bakal membuat grand design terlebih dahulu. Seluruh konsep disesuaikan dengan visi dan misi yakni menyatukan para petani kopi, komunitas, pegiat dan pecinta kopi. “Makanya kita sesuaikan dengan maksud dan tujuan, agar visi dan misi ini berjalan sukses demi kebangkitan kopi liberika di Kendal,” terang Yustinus.

Menurutnya, sebagai pemangku kebijakan pemerintah daerah diharapkan bisa memberikan kontribusi yakni memberikan pendampingan kepada para kelompok tani kopi, komunitas kopi dan pelaku usaha kopi di Kendal khususnya.

“Sehingga para petani kopi dan komunitas pelaku usaha kopi lokal ini merasa ada perhatian dan support dari pemerintah daerah setempat khususnya melalui dinas terkait. Besar harapan potensi daerah berupa kopi liberika asli Kendal memiliki sertifikasi untuk bisa dibawa ke kancah nasional dan international,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Lingkar Studi Kopi Kendal, Ellen mengaku dengan langkah awal ini setidaknya membawa harapan besar bagi pelaku usaha kopi dan petani kopi di Kendal untuk lebih maju demi kejayaan dan kebangkitan kopi liberika khususnya. “Semua harus bersinergi, baik pelaku usaha kopi, petani kopi maupun pemerintah daerah,” tukasnya.

Terpisah, Didik Ridiyanto pemilik kebun kopi liberika di Srendeng Patean Kendal mengatakan dari luasan tanah 9 hektar yang dimilikinya 6 hektar diantaranya telah ditanami kopi liberika sejak 1986. Dirinya membuka lebar area lahan di kebun kopi miliknya dijadikan sebagai lokasi Coffea Institute Kendal. “Sangat senang dan silakan area ini dijadikan sebagai untuk Coffea Institute Kendal. Saya berharap, jika sudah berjalan agar pelaku UKM di Kendal juga digandeng sehingga akan memberikan dampak yang luar biasa bagi kemajuan di Kendal,” bebernya. (Dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini