
SIGIJATENG.ID, Kendal – Jalin kekuatan dan saling bersinergi melawan aksi teror pembakaran di sejumlah wilayah Kabupaten Kendal, masyarakat Kendal melakukan deklarasi mengecam keras atas tindakan tersebut.
Deklarasi dipimpin langsung oleh Bupati dr Mirna Annisa bersama Kapolda Jateng, Pangdam IV Diponegoro, Danrem Makutarama, Kapolres Kendal dan Dandim Kendal digelar di Pendopo Pemkab Kendal, Rabu (6/2/2019).
Pembacaan deklarasi diikuti ratusan ASN, Camat, Babinsa, Babinkamtibmas dan Kades seluruh Kabupaten Kendal dengan membentangkan spanduk panjang bertuliskan kecaman atas aksi teror pembakaran.
Bupati dr Mirna Annisa mengatakan masyarakat Kendal siap melawan dan mengecam keras segala bentuk aksi terorisme maupun tindak kriminal lainnya yang menyebabkan situasi kamtibmas terganggu.
“Masyarakat Kendal sudah hidup dalam kondisi aman dan kondusif. Jika terjadi tindak aksi teror, maka masyarakat bersama TNI/Polri akan selalu siap melawan tindakan tersebut,” kata dr Mirna Annisa.
Menurutnya, aksi teror pembakaran mobil tersebut dilakukan oleh orang-orang yang sengaja ingin memperkeruh suasana wilayah. “Kami sudah sepakat, masyarakat siap sedia melawan tindakan itu. Mulai tingkat RT/RW hingga kabupaten,”tuturnya.
Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono menyampaikan pihaknya telah melakukan mapping disejumlah wilayah yang rawan akan tindak aksi teror. Yakni dengan diterjunkannya sebanyak 200 personil diperbantukan ke daerah.
Tujuannya yakni untuk membantu menjaga situasi dan kondisi kamtibmas. Sebanyak 2/3 kekuatan melakukan kegiatan patroli malam, sedangkan 1/3 nya melaksanakan giat patroli siang.
“Kami siapkan 2/3 kekuatan melakukan giat patroli malam, sedangkan 1/3 nya melaksanakan giat patroli siang dalam menjaga gangguan kamtibmas di wilayah masing-masing,” kata Condro Kirono.
Menurut Jenderal Polisi bintang dua ini, aksi teror oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab ini kebanyakan di lakukan di sepanjang jalur pantura. Baik di wilayah Semarang maupun Kendal.
“Kebanyakan pelaku melakukan aksinya di area sepanjang pantura. Sebab, pemikiran pelaku memudahkan diri untuk kabur dengan cepat,” tandasnya. (Dye)