Bupati dan Sekda Blora Diperiksa Kejati Jateng Terkait Kasus “Sapi Bunting”

Djoko Nugroho setelah diperiksa di Kejati Jateng. (Foto Detikcom)

SIGIJATENG.ID, Semarang -Kejati Jateng terus mengungkap kasus korupsi dana program inseminasi Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).Rabu (6/11/2019) Bupati Blora Djoko Nugroho dan Sekretaris Daerah Blora Komang Gede Irawadi diperiksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah.

Keduanya diperiksa sebagai saksi terkait mekanisme program inseminasi Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang dikorupsi dan sudah ditetapkan dua tersangka.

Djoko keluar dari pintu parkir gedung Kejati Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, sekitar pukul 12.00 WIB setelah diperiksa sejak pukul 09.00 WIB, sedangkan Komang Gede keluar lewat pintu lain. “Pertanyaan ada 11 atau beberapa tadi,” kata Djoko, Rabu (6/11/2019), seperti dilansir detikcom.

Djoko mengaku tidak mengetahui soal penyelewengan itu. Namun terkait program sapi bunting yang dimaksud merupakan program dengan dana APBN yang digulirkan lewat Provinsi Jawa Tengah.

“Itu kan dana APBN yang digulirkan Provinsi ke kita,” ujarnya.

Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jateng Ketut Sumedana menjelaskan pemeriksaan hari ini dilakukan terkait tersangka pertama, yaitu mantan Kepala Dinas Kabupaten Blora Wahyu Agustini.

“Baru temukan ada persetujuan Sekda, cuma persetujuan. Mekanisme programnya tahu, Sekdanya baru menjabat tahun 2018,” kata Ketut.

Untuk diketahui, kasus dugaan korupsi program sapi bunting itu terjadi pada anggaran tahun 2017 dari APBN senilai Rp 7 miliar. Satu inseminasi dipotong Rp 5.000 sampai Rp 10 ribu hingga total pemotongan atau kerugian negara sampai Rp 2 miliar. Pemotongan dilakukan Unit Pelaksana Teknis dan diberikan ke Dinas Peternakan Blora.

Dalam kasus ini, selain mantan Kepala Dinas Peternakan, status tersangka juga disematkan pada mantan Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Karsimin. Terhadap keduanya sudah dilakukan penahanan.

“Saksi yang diperiksa sudah 65 orang,” ujar Ketut.(detik/aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini