Belum Diserahkan, SMPN 2 Pegandon Tetap Gunakan Gedung Baru, Ini Alasannya

Sejumlah siswa-siswi SMP 2 Pegandon merasa senang dan nyaman masuki gedung baru untuk kegiatan belajar mengajar dibandingkan di gedung sekolah yang lama. ( foto dye/sigijateng.id)

SIGIJATENG.ID, Kendal– Meski statusnya belum secara resmi dan diserahkan dari pihak kontraktor kepada pihak sekolah, namun gedung baru SMPN 2 Pegandon Senin (15/7/2019) sudah mulai digunakan. Nampak siswa-siswi SMPN 2 Pegandon merasa senang memasuki hari pertama tahun ajaran baru 2019/2020 dengan menempati gedung dan ruang baru tersebut.

Seperti diketahui, SMPN 2 Pegandon merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Kendal yang terimbas dan digusur akibat adanya pembangunan Jalan Tol Semarang Batang. Lokasi gedung baru pun juga tidak jauh dari sekolah yang lama dan hanya berjarak kurang lebih 300 meter. 

Kepala SMP 2 Pegandon, Darmono mengatakan, pihaknya menempati gedung baru tersebut statusnya pinjam pakai. Sebab, bangunan sekolah yang baru tersebut masih dalam masa pemeliharaan dari pihak kontraktor.

“Kontraktor belum menyerahkan bangunan sekolah kepada Pemkab Kendal. Namun, kami melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal telah mengajukan permohonan pinjam pakai dan disetujui oleh kontraktor jalan tol,” katanya, Senin (15/7/2019).

Disampaikan, proses pindahan prasarana inventaris sekolah baru mulai dilakukan sejak Kamis 11 Juli 2019. Itu pun belum seluruhnya perlengkapan dari sekolah lama terangkut. Sekolah mengutamakan peralatan penting penunjang kegiatan belajar mengajar seperti meja, kursi, dan papan tulis. Terlebih, sejumlah instalasi listrik yang dibutuhkan sebagian masih diperbaiki. 

“Ya pokoknya nanti sembari jalan, kami lengkapi kekurangannya. Seperti internet, kipas angin, dan lain sebagainya juga belum terpasang. Memasang internet maupun kipas angin membutuhkan tenaga ahli, termasuk penghijauan di lingkungan sekolah. Kondisi saat ini pohon peneduh masih minim,” terangnya.

Salah seorang siswa kelas VIII A misalnya, Agustian Haikal mengaku senang bisa menempati bangunan dan ruang gedung baru. Kondisi sekolah lebih nyaman dan tenang jika dibandingkan sebelumnya. “Suasananya lebih nyaman yang sekarang dibandingkan disekolah lama. Sewaktu pembangunan jalan tol, kami sering tidak bisa konsentrasi ketika pelajaran. Suara bising dan debu menjadi makanan sehari-hari,” ujar Haikal.

Hal senada juga dikatakan Dewi Mutiati peserta didik lainnya. Menurutnya, saat menempati sekolah yang lama dan jalan tol masih dibangun, banyak debu dan suara bising kerap terjadi. Namun, sekarang tidak lagi. “Sekarang suasana lebih tenang. Apalagi lokasinya juga tidak jauh dari sekolah yang lama,” ucap siswi kelas IX E ini. (Dye)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini