Bambang Krebo; Wajar Jika Capres Nomor 01 dan PDIP Menang di Jateng

Sekretaris DPD PDIP Jateng Bambang Kusriyanto alias Bambang Krebo saat bincang-boncang dengan wartawan, Sabtu (18/5/2019)

SIGIJATENG.ID, Semarang – Keberhasilan PDIP Jateng memenangkan pasangan Capres nomor 01, Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amiin, serta bertambahnya perolehan kursi angota legislative, baik di tinggkat kota/kabupaten, provinsi dan pusat, sebagaimana hasil rekaputulasi DBD1, adalah buah dari konsolidasi dan kerja keras yang maksimal selama ini. Konsolidasi dan koordinasi struktur partai mulai dari DPP sampai pengurus tingkat ranting tidak hanya dilakukan jelang Pemilu saja, namun sudah dilakukan sejak lama.

“Kita sudah kerja keras. Kita sudah konsolidasi. Kita juga sudah menjalankan instruktur dari Ketua Umum DPP PDIP Ibu Megawati. Dan hasilnya seperti ini,  suara capres bertambah, kursi dewan juga bertambah,” kata Sekretaris DPD PDIP Bambang Kusriyanto kepada wartawan Sabtu (19/05/2019), malam.

Hal tersebut untuk menjawab adanya tudingan dari fungsionaris partai lain, yang menyebut bahwa tim sukses Capres no 01 diduga telah melakukan money politic yang massif, sehingga suara capres nomor 01 bertambah banyak.

Dikatakan Bambang Kusriyanto, tudingan tersebut hendaknya disertai bukti bukti pendukung dan persilahkan dilaporkan kepada pihak-pihak berwenang. Tapi memang diakui, pemilu ini membutuhkan dana yang luar biasa, yang jumlahnya pencapai  puluhan miliar, diantaranya untuk biaya konsolidasi, biaya koordinasi, biaya saksi dan biaya APK.

“Dana yang dihabiskan luar biasa. Misal untuk dana saksi, DPD PDIP Jateng mengalokasikan dana Rp 35 miliar, yakni Rp 17,5 miliar untuk saksi pileg dan Rp 17,5 miliar untuk saksi pilpres. Persaksi dapat Rp 100 ribu. Namun kenyataan di lapangan, uang saku saksi ditambah ada yang RP 150 ribu, ada yang Rp 200. Ini berarti juga ada tambahan dana. Belum lagi dana untuk APK (alat peraga kampanye) yang juga menghabiskan miliaran,” terang Ketua DPRD Kabupaten Semarang ini.

Lebih dari itu, tambah pria yang biasa disapa Bambang Krebo ini, wajar jika PDIP dan juga calon presiden yang diusung akan menang di Jateng. Karena memang selama ini Jateng menjadi kandang bateng. Dan berdasarkan survei sebelum pemilu, PDIP dan Capres Jokowi juga diprediksi unggul dibanding partai lain dan capres lain.

“Survei sebelum pemilu juga terjadi di daerah lain. Misal survei di Sumatra Barat Capres nomor 02 akan menang dan kenyataan juga menang. Kita juga santai. La ini di Jateng, Capres nomo 01 yang menang dituding melakukan money politic massif,” katanya heran.

Bambang Krebo menegaskan, DPD PDIP Jateng dalam bekerja selalu bekerja beradasarkan intruksi dan keputusan partai. Kita tegak lurus terhadap kebijakan partai. Seperti dalam membuat APK, harus memasang gambar capres nomor 01 di semua APK caleg, maka itu juga dilakukan. Kemudian soal tandem caleg antar level dengan nomor yang sama juga dilakukan. Tandem caleg dengan nomor yang sama lebih menguntungkan dan memudahkan pemilih dibanding dengan tandengn nomor berbeda. “Misal tandem caleg 1-1-1-, lebih mudah dibanding dengan tandem 1-2-1, 2-1-3,” kata caleg DPRD Jateng yang berpotensi lolos ini.

Berdasarkan hasil rekapitalasi suara DBD1 ( rekapitulasi di KPU Jateng), untuk DPR RI dari  77 kursi yang ada PDIP Jateng dipredikasi dapat 26 kursi (tahun 2014 dapat 18). DPRD Jateng dari 120 kursi dapat 42 kursi (tahun 2014 dapat 27 kursi dari 100 kursi). Sedang DPRD 35 Kota/Kabupaten se Jateng dapat 463 kursi ( tahun 2014 dapat 387 kursi). Sedankan capres,  paslon nomor 01 raih suara 77,29 persen ( tahun 2014 dapat suara 66,65 persen). (aris)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini