Balap Sepeda Tour De Indonesia 2019 Lewat Sragen Sepi Penonton

Animo penonton di jalan Sukowati Sragen terlihat minim saat para pembalab Tour de Indonesia 2019. (Foto Santo/sigijateng.id)

SIGIJATENG.ID, Sragen-Balap Sepeda Tour de Indonesia kembali melintas di wilayah Kabupaten Sragen,Senin (19/8/2019). Berbeda dengan tahun 2018 yang ramai oleh penonton di sepanjang jalan Sukowati , untuk kali ini animo penonton sangat minim. Sekitar pukul 11.45 rombongan pertama melintas di kawasan alun-alun Sragen , namun tak ada sorak sorai pelajar yang menyambut mereka.

Kabupaten Sragen kembali menjadi lintasan para pembalap yang terjun diajang Tour de Indonesia 2019. Jajaran Polres Sragen sendiri sudah melakukan pengamanan jalur sejak dari Tugu Gading Grompol hingga diujung Sragen yang berada di Kecamatan Sambungmacan.

Namun terlihat berbeda dengan tahun sebelumnya. Tour de Indonesia 2019 ini sepi peminat untuk menyaksikan. Suasana paling ramai yang biasanya berada di kawasan Alun alun didepan kantor Bupati Sragen terlihat lengang. Beberapa penonton hanya tampak di sekitar pos polisi. Pelajar-pelajar yang sekolahnya berada di pinggir jalan Sukowati juga tidak keluar kelas.

Di kawasan SMP Negeri 2 yang berada di timur alun alun tak tampak pelajar yang menonton. Penonton yang melihat adalah para karyawan pertokoan yang kebetulan sedang berada di jam istirahat. Sementara warga yang berada di dekat jalur sempat dihentikan sementara oleh petugas Kepolisian.

Hari ini , Senin 19 Agustus 2019 adalah Etape pertama Tour de Indonesia 2019 yang dimulai dari area Candi Borobudur, Magelang. 

Pebalap dari 22 negara yang tampil di 18 tim peserta Tour de Indonesia 2019 bakal melewati lima etape berjarak 825,2 kilometer.

Etape pertama melewati jarak dari Candi Borobudur ke Ngawi sejauh 178 kilometer. Kemudian dilanjutkan dari Madiun ke Batu, Malang sejauh 157,7 kilometer di etape kedua.

Etape ketiga yang menempuh jarak 195,9 kilometer dimulai dri Batu ke Jember. Etape keempat melanjutkan perjalanan dari Jember ke Banyuwangi sejauh 150 kilometer yang kemudian ditutup dengan etape terakhir sejauh 143,6 kilometer dari Gilimanuk ke Batur UNESCO Global Park. 

Salah seorang warga Gondang Sragen , Muslikh , yang datang menyaksikan para pembalap melintas berharap , masyarakat mendapat inspirasi agar bisa membina anak anaknya menjadi pembalap. Minimnya animo untuk menonton karena informasi yang didapat warga sangat minim. ” Saya tahunya dari media sosial tadi pagi , kebetulan saya lagi demen sepedaan , balapan ini sangat menginspirasi,” ujar Muslikh yang datang bersama anaknya , saat menonton di depan Kantor Bupati Sragen. (santo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini