Amazing, Mahasiswa KKN UNDIP Sulap Kulit Durian Menjadi Energi Alternatif

Mahasiswa KKN Undip menunjukkan hasil olahan dari kulit durian

SIGIJATENG.ID, Pekalongan – Mahasiswa KKN Undip Tim I Tahun 2019 yang ditempatkan di Desa Getas, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan bersama warga Desa Getas menyulap kulit durian menjadi briket.

Tim KKN Undip beranggotakan tujuh orang dari berbagai fakultas, diantaranya Anggit dan Siti dari FEB, Saputra dan Binar dari FT, Adrianus dan Affendi dari FK, serta Asri dari FH. Mereka melaksanakan KKN dari tanggal 7 Januari hingga 19 Februari 2019.

“Di rentang waktu tersebut, kami melaksanakan program multidisiplin dari berbagai bidang ilmu,” kata Anggit Prayogo, anggota KKN., Sabtu (16/02/2019)

Tak hanya program multidisiplin, mahasiswa juga melaksanakan program monodisiplin dari bidang ilmu masing-masing. Program monodisiplin dan multidisiplin dilaksanakan berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada di Desa Getas.

“Berdasarkan pendataan kami, potensi utama Desa Getas berada di bidang pertanian dan konveksi. Sedangkan permasalahan utamanya terkait kurangnya pengolahan sampah,” tambahnya.

Warga Desa Getas belum mengolah sampah dengan baik. Sampah masih dibuang secara sembarangan di tempat umum sehingga menimbulkan pemandangan dan bau yang tidak sedap. Tumpukan sampah menjadi sarang munculnya berbagai penyakit. Masyarakatnya pun masih belum mengelompokkan sampah sesuai jenisnya. Sampah organik anorganik, B3 masih dicampur dan dibuang secara sembarangan.

Terlebih lagi saat musim durian tiba. Kulit durian yang mengeluarkan bau tak sedap dibuang sembarangan di lingkungan Desa Getas dan belum ada pengolahannya.

“Dilatarbelakangi belum adanya pengolahan sampah di Desa Getas, kami dari tim KKN di Desa Getas menjalankan program pembuatan briket kulit durian ramah lingkungan sebagai solusi penanganan sampah organik khususnya sampah kulit durian yang saat ini sedang melimpah di lingkungan Desa Getas. Ini dilakukan pada Jumat (8/2/2019),” tambah  Asri, anggota tim KKN lainnya. 

Sebelum proses pembuatan briket, mahasiswa memberikan sosialisasi terkait pengolahan kulit durian beserta pemanfaatannya. Pembuatan briket dari kulit durian ini menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Pembuatan briket dimulai dari penjemuran kulit durian, pembakaran kulit durian bersama tempurung kelapa, pembuatan adonan briket bersama tepung tapioka, dan pencetakan briket. Briket yang selesai dicetak kemudian dijemur di bawah terik matahari hingga kering.

“Kulit durian yang telah disulap menjadi briket ini bisa digunakan sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan, contohnya bisa digunakan sebagai bahan bakar memasak,” pungkas Asri. (*).

Berita dan Foto : Tim KKN Desa Getas

Editor : Rizal

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini