Agung BM; Bangun Kota Ramah Pejalan Kaki Bukan dengan Travelator

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Agung Budi Margono

SIGIJATENG.ID, Semarang – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Agung Budi Margono mengatakan, ide gagasan Pemkot Semarang dalam pembangunan travelator memang bagus untuk menjadikan Semarang ke arah smart city.

Namun, dirinya juga menilai, bahwa langkah Pemkot untuk menjadi kota ramah pejalan kaki bukan dengan membangun travelator. Tapi, pembangunan pendestrian yang lebih luas dan nyaman dinilai lebih bermanfaat ketimbang pembangunan travelator.

“Saya menangkap gagasan ini baik niatnya baik untuk kita maju. Tapi dalam hal tertentu pemkot bisa mengambil ide lain. Kalau ide jembatan kaca di Tinjomoyo itu saya rasa keren dan bagus sebagai landmark kota,” ujarnya, Selasa, (2/4/2019).

“Untuk menjadi kota ramah pejalan kaki bukan malah dengan travelator, tapi berikan ruang yang lebih luas untuk pendestrian agar masyarakat lebih sehat. karena toh kita masih banyak membutuhkan pendestrian yang lebih banyak, dan nyaman,” tambahnya.

Agung menerangkan lebih lanjut, adanya pendestrian yang luas dan nyaman bagi masyarakat terlebih ditambah ornamen-ornamen pendukung bisa menjadi ide lain selain merealisasikan pembangunan travelator di Pendestrian.

“Jadi nggak harus pendestrian ornamennya travelator. Bisa dengan spot gym atau space yang instagramable agar orang bisa selfie-selfie. Mungkin bisa dibikin pola seperti itu,” imbuhnya.

Sementara itu, pakar transportasi Djoko Setijowarno mengungkapkan, pembangunan travelator di outdoor membutuhkan biaya yang cukup mahal dalam perawatannya.

“Harus banyak yang dipertimbangkan, karena travelator itu kan biasanya di ruang tertutup. Kalau di luar itu kan banyak yang harus diperhitungkan, seperti hujan, debu,” ucapnya.

Menurutnya, orang berjalan di Pendestrian Kota itu lebih menikmati perjalan dengan pelan-pelan, bukan malah cepat-cepat. “Kan malah enak pelan-pelan, bisa lihat Gedung ini, itu, bisa foto sana sini. Jadi ngapain cepet-cepet, apalagi turis. Dia suka menikmati perjalanan,” tuturnya.

Lebih baik, lanjutnya, Pemerintah Kota Semarang melakukan pembangunan pendestrian di ruas jalan yang belum memiliki pendestrian. “Karena Semarang itu masih banyak jalan-jalan yang belim ada pendestriannya. Atau memperpanjang pendestrian yang ada,” tukasnya. (dian) 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini