SIGIJATENG.ID, Semarang – Senin (18/2/2019) tepat tiga tahun sudah Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin Kota Semarang.
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini mengatakan, sejumlah lompatan besar telah dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam membangun Kota Semarang lebih maju dan lebih hebat lagi.
Di tahun rentan waktu 2016-2017, Reformasi birokrasi dilakukan Pemkot Semarang dimana perubahan tersebut membuat keterbukaan Pemkot Semarang dengan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa memperoleh informasi, melaporkan terkait birokrasi.
“Dari sebelumnya birokrasi adalah sebuah kelompok eksklusif dimana tidak tersentuh oleh masyarakat menjadi kelompok yang sangat terbuka. Dimana ibarat akuarium masyarakat boleh datang, boleh maido kepada birokrasi dan melaporkan apa saja yang tidak benar dengan birokrasi”, ujarnya dalam Apel memperingati tiga tahun memimpin kota Semarang, Senin (18/2/2019) pagi.
Di tahun 2017-2018, lanjut Hendi, beberapa program Pemkot dalam pembangunan manusia telah dilakukan, seperti suport di bidang kesehatan melalui UHC dengan biaya kesehatan gratis, beasiswa pendidikan gratis, rehab rumah tidak layak huni secara gratis, renovasi tempat usaha gratis alias pembangunan pasar tradisional.
“Sampai saat ini kita berkomitmen tidak ada investor yang bisa masuk karena APBD kita mampu membangun pasar tradisional. Kmudian internet gratis di spot wifi, serta adanya ruang pameran gratis di Semarang Kreatif Galeri”, imbuhnya.
Lalu untuk memberikan dukungan kepada masyarakat Kota Semarang untuk meningkatkan daya saing, Beberapa program sudah dilakukan kota semarang. Mulai Kredit wibawa dengan bunga 3 persen pertahun, Pembuatan kampung tematik 177 titik, peningkatan infrastruktur daerah pinggiran.
“Ini menunjukkan indeks pembangunan semarang, di tahun 2017 mencapai 82,1. Dan ini tertinggi di Jawa Tengah,” ucapnya.
Adapun di tahun 2018 hingga sampai sekarang, Pemkot Semarang telah berkolaborasi dengan beberapa kab/kota untuk membangun Indonesia lebih maju lagi. Tak hanya dengan kab/kota dalam negeri, Pemkot juga menggandeng negara lain dalam pengembangan Semarang.
“Kita ingat Denmark dengan pembangkit listrik gas metannya. Kemudian Belanda dengan supervisi mengatasi persoalan banjir di wilayah Semarang Timur. Kita juga ingat beberapa waktu lalu kita menggandeng Jepang untuk mengubah bahan bakar BRT dari solar menjadi gas,” tambahnya.
“Saya ucapkan terimakasih kepada jajaran pemerintah kota yang sudah 3 tahun ini bersama membuat lompatan-lompatan besar menuju Semarang menjadi lebih hebat. Saya dan Mbak Ita (sapaan akrab Wawali Hevearita Gunaryanti Rahayu) mohon maaf jika 3 tahun ini banyak hal-hal yang membuat anda tidak nyaman bekerja. Itu bukan berarti kita tidak suka, karena ingin membuat perubahan membuat Semarang lebih hebat lagi”, tukasnya. (dian)