SIGIJATENG.ID, Semarang – Fenomena langka berupa bulatan cahaya optis melingkar di sekitar matahari atau fenomena halo terlihat di Blora dan Cilacap pada Selasa (1/10).
Melalui penuturan Rendi Krisnawan, Petugas Analis Cuaca di Pos Pengamatan BMKG Cilacap, peristiwa langka ini terjadi pada pukul 11.45 WIB secara bersamaan di kedua kota.
Menurut pengamatannya, fenomena halo yang berbentuk melingkar seperti pelangi di sekitar matahari dipengaruhi oleh awan sirus.
Awan sirus yang mempunyai ketinggian 6.000 meter dari permukaan bumi terkena pembiasan sinar yang menembus dan membentuk partikel dingin berupa es. Dari pembiasan inilah kemudian muncul cincin lingkaran seperti pelangi yang mengelilingi matahari.
Menurutnya pula, fenomena halo tersebut disebutkan tidak akan mempengaruhi cuaca. Seperti temperatur udara di Cilacap sendiri yang terpantau masih berkisar antara 28 derajat celcius.
Meskipun cukup langka, peristiwa semacam ini sudah biasa terjadi di seluruh belahan dunia. Kebetulan saja kali ini terlihat di beberapa kota di Indonesia.
“Peristiwa halo bukan pertanda gempa atau bencana lainnya. Karena ini hanya fenomena optis saja,”imbuhnya.
Untuk itu, ia menuturkan supaya masyarakat tidak panik dengan fenomena ini.
“Selama ini dari pantauan kami, ada banyak jenis awan yang terpantau oleh citra satelit BMKG. Mulai dari awan sirus, awan stratus, awan tinggi, awan rendah, serta awan menengah,”tungkasnya. (kompascom/Titis)
